PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis potensi pasar modal
Indonesia pada 2012 masih dapat tumbuh positif dipicu krisis utang Amerika
Serikat (AS) yang mulai kondusif.
"Saya melihat potensi pasar modal ke depan masih cukup
bagus. Pada Januari 2012 kondisi krisis utang di AS akan mulai kondusif,
sentimen negatif dari sana akan cukup melandai. Tinggal kita melihat bagaimana
kondisi krisis di Eropa. Kalau sentimen dari sana sudah cukup bagus, maka saya
sangat yakin indeks bakal tumbuh signifikan di tahun depan," ujar Direktur
Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito, di Jakarta, Kamis.
Keyakinan itu, dikatakannya, didasari juga dari berbagai
faktor ekonomi dalam negeri yang relatif terjaga hingga saat ini.
Ito menambahkan, secara teknis pelaku pasar asing juga tidak
menarik dananya dari pasar modal Indonesia meski kondisi pasar saham global
termasuk di dalam negeri tengah bergejolak.
"Jadi seluruh investor asing itu selalu memilah dananya
menjadi dua, satu untuk ditanamkan secara long term (jangka panjang) dan satu
lagi untuk ditransaksikan secara short term (jangka pendek). Satu hal yang
pasti, mereka tidak pernah menarik dananya yang memang sedari awal diinvestasikan
untuk jangka panjang," ujar dia.
Ito mengatakan, jika terlihat ada aliran dana asing keluar
dari lantai bursa dalam negeri sehingga mengakibatkan pelemahan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG), hal itu diyakini merupakan strategi investor.
Ia menekankan, fundamental ekonomi Indonesia yang positif
merupakan salah satu alasan bagi investor asing menarik dananya keluar.
Keyakinan itu, menurut Ito, didasari pada tren pergerakan
dana investor asing di pasar modal Indonesia yang selalu membukukan surplus
dari tahun ke tahun.
Dalam dua tahun terakhir, dana asing masih terus mengalir
masuk ke Indonesia. Pada 2010, aliran dana asing tercatat surplus Rp21 triliun.
Sementara sepanjang tahun ini, lanjut dia, nilai dana asing yang masuk sudah
mendekati Rp18 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar